Tahu.co.id, Sumedang- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mencapai 638 kejadian dalam dua bulan terakhir antara Januari dan Februari. Dua di antaranya pasangan suami istri asal Jatinangor meninggal dunia.
Sub Koor Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (P2PMPTM) Dinkes Sumedang Aan Sugandi mengatakan guna mengantisipaai kasus DBD, diharapkan masyakarakat kembali menggiatkan gerakan Jumat Bersih (Jumsih).
“Dengan digiatkannya Jumsih dalam upaya menjaga kesehatan lingkungan DBD dapat dicegah,” jelas Aan, Rabu (06/03/2024).
Menurutnya, dalam mencegah DBD yang penting adalah memberantas sarang nyamuk yaitu melalui kegiatan Jumsih, bukan fogging, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa bukan jentik.
Ditambahkan Aan, datangnya musim hujan saat ini memang menjadi potensi adanya kasus DBD, namun demikian bila lingkungan tetap dijaga kebersihannya maka DBD pun dapat dicegah.
“Yang terpenting adalah jangan biarkan media yang berpotensi untuk berkembangkannya nyamuk seperti genangan air,” jelasnya.
Diakui Aan, dalam upaya menggiatkan kembali Jumsih sebenarnya pihak Dinkes Sumedang bersama SKPD lain dilingkungan Pemkab Sumedang telah menggebyarkannya pada bulan Januari lalu.
“Tinggal bagaimana respon masyarakat di tingkat bawah untuk menggiatkan kembali Jumsih tersebut,” pintanya.