Sumedang – Tari Umbul bukan sekadar rangkaian gerakan tubuh. Ia adalah warisan leluhur yang sarat nilai harmoni, keindahan, dan kearifan lokal.
“Melalui gerakan tari, masyarakat menyampaikan pesan bahwa Sumedang adalah tanah yang kaya, bukan hanya secara alam tetapi juga secara budaya,” ujar Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila, saat membuka Festival Cisarua Merdeka 2025 di Alun-Alun Cisarua, Selasa (12/8/2025).
Festival yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia ini menampilkan beragam kegiatan, termasuk Festival Mie Instan Cisarua Merdeka. Menurut Wabup, ajang tersebut membuktikan bahwa kreativitas tak mengenal batas.
“Sesuatu yang sederhana bisa menjadi luar biasa jika diolah dengan semangat dan kolaborasi. Saya bangga dan terharu melihat antusiasme warga memeriahkan festival ini,” ucapnya.
Fajar mengapresiasi kerja keras panitia, tokoh masyarakat, dan semua pihak yang telah menyukseskan acara. Ia berharap festival ini tak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi berkembang menjadi ikon budaya dan ekonomi kreatif yang mampu mengangkat potensi lokal di masa depan.
“Mari jadikan festival ini momentum untuk semakin mencintai tanah kelahiran, memperkuat persaudaraan, dan membulatkan tekad membangun Cisarua yang kita cintai demi Sumedang yang lebih maju, kreatif, dan sejahtera,” tambahnya.
Camat Cisarua, Lilis Budiani, menjelaskan bahwa perayaan HUT ke-80 RI di wilayahnya mengusung tema Festival Cisarua Merdeka. Tari Umbul diikuti oleh 300 peserta dari tujuh desa di Kecamatan Cisarua.
“Lomba Ninyuh Mie Instan menjadi ciri khas karena banyak warga Cisarua yang berprofesi menjual mie rebus di Jabodetabek,” jelasnya.
Selain itu, digelar pula lomba paduan suara yang merupakan inovasi dari Kasi Pemberdayaan Masyarakat Cisarua, Rina.
“Bu Rina menciptakan lagu yang menggambarkan keramahan masyarakat dan keindahan alam Cisarua. Semoga acara ini semakin memajukan Cisarua,” ujar Lilis.
