Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaOlahraga

Respon Menpora Dito Soal PP PBSI Keluhkan Tidak Adanya Venue Khusus Bulu Tangkis

181
×

Respon Menpora Dito Soal PP PBSI Keluhkan Tidak Adanya Venue Khusus Bulu Tangkis

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Kabid Binpres PP PBSI Ricky Subagja mengeluhkan soal tidak adanya venue khusus bulu tangkis di negara yang memiliki prestasi terbaik di cabor tersebut.

“Ini tidak lepas dari batalnya Indonesia Arena menjadi tempat untuk menggelar Indonesia Open 2024,” katanya beberapa hari yang lalu.

Example 300x600

Menurutnya, Indonesia Arena yang berada di kawasan kompleks olahraga Gelora Bung Karno, Jakarta itu memang venue multifungsi yang pembangunannya khusus untuk olahraga basket.

“Indonesia Arena dinilai tidak cocok untuk menggelar event bulu tangkis, karena tidak memenuhi faktor dari teknis pencahayaan,” ujarnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memberi tanggapan soal hal tersebut. Dito menjelaskan, saat ini prioritas pemerintah adalah pemerataan gedung olahraga di berbagai daerah.

“Beberapa daerah sudah mulai punya GOR yang kapasitasnya di atas 3-6 ribu. Ini agar bisa jadi mix venue untuk bulu tangkis, voli, hingga basket. Itu bisa jadi skala ekonomi yang nantinya mendorong industri olahraga untuk membuat liga,” kata Dito, (01/04/2024).

Politisi mUda Golkar ini menuturkan, dari pada membuat venue khusus untuk bulu tangkis, pihaknya lebih fokus untuk memperbaiki Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Pelatnas tersebut sudah berusia 32 tahun.

“Kami sudah menyampaikan kepada PBSI, kami komitmen bersama PUPR untuk peremajaan dan modernisasi fasilitas Cipayung. Jadi, sedang digodok juga dan dapat restu dari Presiden agar Cipayung ini menjadi training center yang mumpunyai Teknologi dan infrastrukturnya lebih baru lagi karena ini aset yang sangat bagus dan kami mau maksimalkan ini,” papar Dito.

Pelatnas Cipayung sendiri didirikan pada tahun 1992 di era Ketua Umum Try Sutrisno. Selama lebih dari tiga dekade menjadi saksi lahirnya para juara, renovasi pelatnas masih sekedar wacana. Hanya gedung asrama saja yang pernah direnovasi.

Sedangkan untuk event, hampir semua turnamen bulu tangkis level atas di Indonesia digelar di Istora Senayan. Dengan antusiasme badminton lovers yang terus meningkat, kapasitas Istora Senayan yang mencapai 7 ribu penonton itu dinilai kurang.

“Prioritasnya pelatnas dulu. Kalau untuk venue bermain, saya rasa (fokusnya) pemerataan GOR tadi. Kalau di tiap provinsi sudah ada, ini akan ada efek domino yang sangat baik. Sekarang kami fokus ke (renovasi) training center,” ujar menteri berusia 33 tahun itu.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *