Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan kesiapan Kementerian Agama untuk terlibat aktif dalam Program Wakaf Produktif Pertanian yang digagas oleh Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Pernyataan tersebut disampaikan Menag saat menerima kunjungan Ketua ICMI sekaligus Rektor IPB, Prof. Arif Satria, beserta jajaran ICMI di Kantor Kementerian Agama pada Jumat (11/07/2025). Dalam kesempatan itu, Prof. Arif Satria memaparkan rencana peluncuran Program Wakaf Produktif Pertanian kepada Menag.
Ketua Presidium ICMI 2013, Marwah Daud Ibrahim, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan harapan agar Menteri Agama dapat hadir dalam peluncuran program. Permintaan ini disambut baik oleh Menag, yang bahkan menegaskan komitmen Kementerian Agama untuk ikut serta secara aktif.
“Kami ingin terlibat, bukan hanya hadir untuk meresmikan. Kami siap berpartisipasi melalui jaringan yang kami miliki, seperti Baznas, BPKH, dan BWI,” tegas Menag.
Prof. Arif Satria menjelaskan bahwa Program Wakaf Produktif Pertanian bertujuan untuk memanfaatkan lahan pertanian sebagai aset wakaf yang digunakan untuk kegiatan produktif, meliputi pendidikan, penelitian, hingga pengembangan usaha pertanian. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Menag Nasaruddin Umar menyambut positif inisiatif ini dan menegaskan bahwa wakaf merupakan instrumen penting dalam pembangunan umat.
“Potensi wakaf saat ini sangat luar biasa untuk membangun berbagai sektor. Yang terpenting adalah kepercayaan. Kami sangat mendukung program ini,” ujarnya.
Peluncuran Program Wakaf Produktif Pertanian dijadwalkan akan berlangsung dalam waktu dekat dengan melibatkan sejumlah lembaga wakaf serta para pemangku kepentingan lainnya.
